Hidup Manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib
yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan natur itu
dari Sang Hyang Widhi Wasa. Akan tetapi, bagi yang tidak percaya pada Brahman,
natur itulah yang tertinggi. Hyang Widhi menciptakan alam semesta lengkap
dengan hukum-hukumnya, secara mutlak dikuasai Hyang Widhi. Manusia sebagai
makluk tidak mampu menguasai alam (macrokosmos) ini karena manusia itu lemah. Manusia
hanya hanya dapat berusaha/berencana, tetapi yang menentukan adalah Tuhan.
Aliran naturalism berintikan spekulasi, mungkin ada
Brahman mungkin juga tidak. Lalu, mana yang benar? Hal yang benar adalah “keyakinan”.
Jika kita yakin Brahman itu ada, kita katakan Brahman itu ada. Bagi yang tidak
yakin, dikatakan Brahman itu tidak ada, yang ada hanyalah natur. Dalam pandangan
hindu, keyakinan yang harus dimiliki oleh penganutnya adalah Panca Sradha,
Panca artinya Lima dan Sradha artinya keyakinan. Jadi panca sradha adalah lima
keyakinan yang dimiliki oleh umat hindu. Adapun lima keyakinan tersebut yang
dimaksud adalah :
1) Brahman, artinya percaya akan adanya Sang Hyang
Widhi/Tuhan Yang Esa
2) Atman, artinya percaya akan adanya Sang Hyang Atman
3) Karma, artinya percaya akan adanya hukum karma phala
4) Samsara/’punarbhawa, artinya percaya akan adanya
kelahiran kembali
5) Moksa, artinya percaya akan adanya kebahagiaan rohani
(kebebasan hakiki).
Berdasarkan
dengan lima keyakinan tersebut umat hindu mencari tuhan dengan jalan yang telah
ditentukan dalam kitab suci wedha bak kompas yang mengarahkan orang-orang
tersesat menuju jalan pulang (kedamaian).
Brahman merupakan kekuasaan
tertinggi dan manusia adalah ciptaan Tuhan/Brahman. Oleh karena itu, manusia
mengabdi kepada Hyang Widhi berdasarkan ajaran Tuhan, yaitu agama/Sanatana
Dharma yang diwahyukan dan dibukukan dalam bentuk Kitab Suci Wedha.
Ajaran agama ada dua macam yaitu :
1.
Ajaran Agama
yang Dogmatik, yang disampaikan oleh Tuhan/Brahman melalui para Rsi. Ajaran
Agama yang dogmatik bersifat mutlak (absolute), terdapat dalam kitab suci
Wedha, sifatnya tetap, tidak berubah – ubah menurut waktu dan tempat.
2.
Ajaran Agama dari
pemuka – pemuka agama, yaitu sebagai hasil hasil pemikiran manusia, sifatnya relative
(terbatas). Ajaran agama dari pemuka – pemuka agama termasuk dalam kebudayaan,
terdapat dalam buku – buku agama yang ditulis oleh pemuka – pemuka agama. Sifatnya
dapat berubah –ubah sesuai denga perkembangan Zaman.
Tentunya umat hindu mempercayai bahwa Brahman
merupakan kekuatan tertinggi yang mengatur alam semesta ini. Dalam mengatur
alam semesta ini umat hindu percaya dengan konsep ketuhanan yang Saguna (Jamak/Para
Dewa) dan Nirguna (Tunggal/Brahman). Bahwa untuk menjaga dan mengatur alam ini
beliau menempatkan diri dalam bentuk saguna, berdasarkan hal tersebut lah umat
hindu mengenal dengan banyak Dewa yang paling lazim didengar adalah Tri Murti
yaitu Brahma (pencipta), Wisnu (pemelihara), dan Siwa (Pralina). Selain konsep
Ketuhanan saguna juga terdapat Konsep Ketuhanan Nirguna, yang diperjelas dalam
bait sloka dan mantram gayatri sebagai berikut :
Ekam eva advityam Brahman yang berarti Tuhan hanya satu tidak ada yang kedua.
eko narayana na dwityo’sti kascit yang berarti hanya satu Tuhan sama sekali tidak ada
duanya.
Dalam aliran Naturalisme mengajarkan
bahwa terdapat kekuatan besar yang mengatur segala yang yang ada. Apabila naturalisme
ini dihubungkan dengan pandangan hidup, keyakinan manusia itu bermula dari
Brahman/Tuhan. Jadi. Pandangan hidup dilandasi oleh ajaran Tuhan menurut agama
yang diturukan-Nya. Manusia yakin bahwa kebajikan itu direstui oleh Tuhan.
Pandangan hidup yang dilandasi oleh keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan
tertinggi, yeng menentukan segala-galanya, disebut pandangan hidup relegius.
Sebaliknya, jika manusia tidak
mengakui adanya Tuhan, natur adalah kekuatan tertinggi, maka keyakinannya itu
bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan Natur. Pandangan
hidup ini disebut pandangan hidup komunisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar